Senin, 16 November 2020

UTS Produksi Berita

 

Tingkat Kebosanan Mahasiswa selama Daring Meningkat, Kuliah Daring Malah kobarkan Kerinduan Aktivitas Kuliah Seperti Semula

Oleh: Jamiatul Maharani 1830303015

Berawal bulan maret 2020, dikabarkan oleh pihak kampus bahwa seluruh Mahasiswa IAIN Batusangkar akan melakukan kuliah daring dalam jangka beberapa bulan saja. Nyatanya sampai detik ini perkuliahan masih berlanjut dengan jarak jauh yang mengharuskan kegiatan belajar dipindah alihkan ke rumah masing-masing. Dengan alasan informasi tersebut diberikan bertujuan untuk dapat mengurangi dampak yang akan ditimbulkan oleh kedatangan virus yang mematikan ini, Covid-19.

Perkuliahan daring yang berlarut waktu ini kian menimbulkan kenangan kembali suasana lingkungan perkuliahan secara face to face, baik antara dosen dengan mahasiswa maupun mahasiswa antar mahasiswa. Seluk beluk suasana perkuliahan sangat diharapkan kembali oleh setiap mahasiswa Iain Batusangkar.

Selama kuliah online berlangsung, semangat dan proses pengajaran kurang terkontrol dan tidak memadai. Mahasiswa hanya dilingkupi oleh tugas tiap harinya maupun kegiatan praktek diluar. Adakalanya mahasiswa yang kurang mampu, dengan perumahan yang jauh dari jaringan serta fasilitas seperti laptop maupun gedget belum bisa terpenuhi. Sehingga mereka pergi untuk meminjam ke warga lainnya secara bergantian, walaupun nyatanya mereka terpaksa tidak hadir dalam perkuliahan online ini jikalau tidak bisa memiliki fasilitas tersebut. Sehingga muncullah harapan kecil bagi mereka untuk perkuliahan kembali secara tatap muka dengan langsung.

Bahkan efek lainnya kuliah daring ini, berkurangnya pengetahuan dasar dalam memahami materi yang diberikan, tanpa diberitahu dahulu penjelasan materi yang akan dibuat tugas nantinya. Hingga ada sebagian mahasiswa yang mulai sakit mata akibat bergelut dengan dunia laptop dan gedjet saja selama perkuliahan.

“Jikalau memang perkuliahan terus daring seperti ini, harusnya dosen juga tidak terlalu memaksakan mahasiswanya membuat tugas tiap harinya, apalagi jangka waktu pengumpulannya berdominan sangat tipis, sehingga sulit bagi saya untuk mengirim tugas disebabkan tempat tinggal saya yang dikelilingi pepohonan dengan lebat. Minta bantuan teman untuk mengirimkanpun kadang bisa kadang tidak. Saya merasa sangat kesulitan ketika kuliah menggunakan aplikasi zoom atau meet kamera vidio harus hidup. Saya bingung bagaimana, sinyal hilang timbul, paket yang kurang,” ujar Yulita Adilah, Mahasiswa IAIN Batusangkar jurusan Akutansi Syari’ah,  melalui via chat online (16/11)

“Mengenai masalah tugas, sistem perkuliahannya sangat berbeda dari sebelumnya. Dulu saya bisa bertanya secara langsung dengan dosen jikalau saya kurang paham, saya juga bisa bertanya dengan teman-teman, membuat tugas secara bareng-bareng lagi saat ini tidak saya rasakan. Yang bodoh tetap aja seperti itu. Jika tidak mengirimkan tugas maka absen tidak hadir, padahal saya kurang paham cara membuat tugasnya. Dengan enak jidat dosen berkata pengumpulan tugas sampai hari ini, minggu besok dan sebagainya. Saya sangat geram melihat kondisi kuliah daring ini. Menurut saya bertemu secara langsung itulah lebih menyenangkan daripada via daring.” Ungkap Fajar Ardiansyah tak kalah ngegas.

Sebenarnya perkuliahan daring maupun langsung itu bisa berjalan lancar, jikalau diantara kita saling membantu teman yang lagi kesusahan sinyal. Bermacam aplikasi juga bisa membantu mahasiswa memahami materi yang diberikan. Dosen juga memiliki hak dalam bertindak demikian. Maka mahasiswa selama daring ini dituntut mandiri, seolah-olah mereka sedang melakukan penelitian saja. Dalam meneliti setiap peneliti pasti bekerja keras sendiri untuk mendapat hasil yang maksimal bagaiamanapun caranya. Kerinduan untuk belajar seperti semula juga bukan hanya harapan mahasiswa saja, dosenpun merasa demikian. Perkuliahan enjoy, santai, diskusi lepas dan semangat, semua ikut berpartisipasi. Hal tersebut wajar dirasakan oleh siapapun saat ini.

“Tetap sabar dan berdoa, jalani saja aturan yang diberikan oleh pihak kampus. Tidak semua dosen memaksa mahasiswanya mengirim tugas dengan waktu singkat, pasti ada juga toleransi yang akan diberikan. Mungkin tingkat kebosanan inilah yang menghadirkan sifat menyalahkan antara dosen dan mahasiswanya, serta kurangnya komunikasi yang efektif. Maka mahasiswa sangat diharapkan sekali tetap berpartisipasi dalam kuliah daring ini, kondisikan dengan sebaik mungkin, jika tidak kita akan rugi,” Pungkas Amri Effendi selaku salah satu  Dosen Pengampu perkuliahan IAIN Batusangkar.

NB: UTS Mata Kuliah Produksi Berita Media Cetak, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam/ Jurnalistik FUAD IAIN Batusangkar yang diampu oleh Ibuk Oktri Permata Lani, S. I. Kom., M. I. Kom.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diri yang Terlupakan

  Keluarga adalah penyambung, pendengar keluh kesah, derita, kebahagian dan tempat pencurahan segala kekeliruan. Saya bernama Jamiatul Mahar...