Wanita mampu
mengukir dunia dengan cara pelayanan dan tanggung jawabnya. Wanita yang
terhormat tak pernah memandang bahwa ia berhenti disaat gelombang menghantam
dirinya. Wanita sebagai pengokoh, wanita sebagai penyejuk dalam menghilangkan
dahaga keserakahan, kenaifan, dan keegoisan. Kemulian seorang wanita tidak
dapat digambarkan dengan apapun. Bahkan sejarah dunia pun belum tentu bisa
mengukir sejarah bagaimana kemuliaan dan kesederhanaan seorang wanita.
Diiming-imingi
dengan hal dunia, wanita mau menaruhkan posisinya ke hal yang rendah dan tidak
bermartabat. Ia malah menjadikan harga dirinya sebagai pertontonan dunia maya
dan hanya sebagai pemuas nafsu semata. Pilu, itulah yang terjadi melihat kondisi
wanita saat ini. Padahal wanita sangat terpandang dan berkedudukan mulia. Dari
Abdullah bin Amr, Rasulullah SAW bersabda: “Dunia adalah perhiasan, dan
sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang shalihah.” (HR. Muslim).
Begitu indah dan
istimewa Allah menjadikan kedudukan wanita. Sehingga Allah mengkhususkan satu
surah dalam Al-qur’an yang mengkaji dan membahas seluk beluk tentang wanita,
yaitu dalam Qs. An-Nisa’.
Wanita yang
terkenal dengan kebaikan akhlaknya, kemurniaan harga dirinya yang dikenal
sebagai perhiasan dunia. Wanita yang sangat sulit untuk diperjuangkan dan
mengemban amanah saat ingin menghalalkannya. Sekarang menjadi miris dan pilu. Wanita
yang dikenal sebagai pondasi maupun kunci dari peradaban. Sekarang posisi
wanita serba salah, harga diri kehormatannya menjadi taruhannya, ucapannya di
cemoohkan dan tidak dihormati, bahkan yang lebih menyedihkan lagi wanita rela
menjual diri demi keuntungan dunia saja. Na’udzubillah.
Dr. Abdul Qadir
Syaibah berkata,”Begitulah kemudian dalam undang-undang Islam, wanita
dihormati, tidak boleh diwariskan, tidak halal ditahan dengan paksa. Kaum laki-laki
diperintah untuk berbuat baik kepada mereka, serta dituntut untuk memperlakukan
mereka dengan ma’ruf dan sabar dengan akhlak mereka.” (Huquq al Mar’ah fi al
Islam: 10-11).
Dengan Allah
menjadikan wanita itu terkhusus dan istimewa, maka jaga dan pertahankanlah
kehormatan dimanapun dan kapanpun berada. Menjadi perhiasan dunia merupakan
incaran. Wanita terkenal dengan keanggunan akhlak kepribadiannya, yang mana
ketika dipandang ia dapat menyejukkan dan menentramkan jiwa. Segala hal yang
berwujud dari seorang wanita ialah kedudukannya tidak akan pernah dapat ditukar
maupun digantikan oleh apapun.
Tantangannnya
adalah nyawa. Siapapun tidak akan bisa menanggung beban berat seorang wanita. Maka
pria sangat bertugas sebagai imam, yang Allah amanahkan untuk tetap menjaga,
membimbing, melindungi serta bertanggung jawab penuh terhadap martabatnya. Wanita
seperti kaca yang mudah pecah. Ketika dia retak dan pecah, ia bisa menjadi
berbahaya dan berbisa. Namun disaat pria memuliakannya, maka wanita adalah
penyambung keberkahan dunia. Sebagaimana dalam ungkapan yang berbunyi.”Wanita
adalah tiang negara, apabila wanita itu baik maka negara akan baik, sebaliknya
Apabila wanita itu rusak maka negara akan rusak pula”.
Dengan hal
demikian, ungkapan diatas menjabarkan karakter seorang wanita itu sangat bernilai
dan pembawa perubahan. Mulai detik ini, niat dan tekadkan hati untuk kembali
berproses menuju cemerlang (cermat, merendah, lugas, dan penyayang). Pahamilah kembali
hakikat wanita sebenarnya, jangan sia-siakan kehormatan dan kemuliaan yang
Allah berikan pada posisi wanita menjadi tersisih hilang ditelan bumi. Bangkitlah
kembali wanita penegak peradaban. Jadikanlah fenomena-fenomena yang merusak
martabat seorang wanita kembali mengukirkan sejarah. Ingat! Wanita itu sangat
berharga dan tidak ternilai, jangan jadikan ia tidak berharga, sebab jika
wanita tidak bisa mengontrol dan mengingat diri, maka generasi berikutnya juga
akan demikian. (JM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar