Jumat, 22 Januari 2021

Tips Menghilangkan Dilema Cinta


  Hati manusia saat ini sangat dilema dan digundahkan oleh perasaan cinta. Yang mana cinta ini suatu ketertarikan terhadap objek lain berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, saling membantu, menuruti perkataan, patuh dan mau melakukan apapun yang diinginkan terhadap gejolak emosi dihatinya. Tua dan muda ikut merasakan kehadiran cinta, cinta apakah itu? Yaitu cinta akan dunia. Khayalan yang hanya mendatangkan keinganan nafsu belaka tanpa mengetahui faedahnya apa serta dampak yang ditimbulkan juga apa. Sehingga wajar, kegundahan dan kegalauan merajalela saat hati dilanda kasmaran. Tetapi manusia lupa satu hal yang pasti terjamin selama-lamanya dan lebih mempedulikan kenaifan diri.

  Memang benar, kalau cinta itu murni apabila dihiasi dengan ikatan halal. Tetapi ada hal yang lebih murni jika cinta kita ini dilibatkan langsung dengan Allah subhanahu wa ta’ala. Bagaimanakah tips atau caranya?

Pertama, niatkan kepada diri kita bahwa kita ingin mendapatkan cinta dari Allah subhanahu wa ta’ala.

Kedua, perbaikilah bacaan Al-qur’an dan menyempatkan waktu membaca Al-qur’an dengan tadabbur (memahami terjemahannya) dan tartil (suara yang diindahkan saat membaca al-qur’an).

Ketiga, sempatkanlah lisan dan hati kita berdzikir dengan adab dan menghayati setiap bacaan yang dilafadzkan.

Keempat, dipertengahan malam bangunlah untuk melaksanakan shalat malam dengan hati dan anggota badan yang menunduk kepada Allah.

     Maka niscaya Allah lebih mencintai hambaNya yang selalu melibatkan dirinya kepada Allah, serta mengharapkan kasih sayangnya. Walaupun sebenarnya ia juga tahu, bahwa dirinya di dunia juga membutuhkan pasangan yang mau saling membenahi dan melengkapi setiap lobang kekurangan dalam diri.

 Adapun cara mempermudah kita dalam melakukan hal yang di atas tadi, maka:

a. hindarilah makan terlalu banyak dan terlalu kenyang.

b. usahakan menghindarkan diri dari orang-orang yang mengajak kita berbuat lalai.

c. ketika ingin beraktivitas, maka hindarilah melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat yang hanya membuang-buang waktu. Sebab waktu adalah pedang yang bisa membuat diri terlena dalam kegelapan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diri yang Terlupakan

  Keluarga adalah penyambung, pendengar keluh kesah, derita, kebahagian dan tempat pencurahan segala kekeliruan. Saya bernama Jamiatul Mahar...